AE92 1990 EDM

Corolla Liftback GLi 1.6 AE92 1990 EDM

Ae92

Toyota Corolla Twincam.

Ae92

Sprinter

Ae92

Toyota Levin

Ae92

Toyota Levin

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : Arlo

Kamis, 15 September 2016

Sejarah Toyota Corolla

Toyota Corolla adalah mobil jenis sedan kompak yang diproduksi oleh Toyota. Diperkenalkan tahun 1966, menjadi mobil terlaris di dunia sejak 1974 [1], dengan penjualan lebih dari 40 juta unit tahun 2013.[2] Tahun 1997, Corolla menjadi model mobil terlaris sedunia melampaui Volkswagen Beetle.[3] Corolla tidak hanya diproduksi di Jepang, tetapi juga di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan, Thailand, Inggris, Turki, serta beberapa negara lain.
Corolla bermesin 4-silinder bensin dan di Jepang serta Eropa juga dipasarkan dengan mesin diesel. Bentuk body Corolla yang paling umum adalah sedan 4-pintu. Model body lain yang tersedia adalah Station wagon, dan Hatchback 3 dan 5 pintu. Model sport berbentuk Coupe 2-pintu pernah diproduksi dari tahun 1970-an sampai 1999 dengan nama Corolla Levin dan Sprinter Trueno. Pada tahun 1980-an, Levin dan Trueno juga tersedia dalam bentuk Liftback 3-pintu.
Kompetitor Corolla yang utama adalah Honda Civic, Nissan Sunny atau Sentra, Mitsubishi Lancer, Mazda 323 yang kemudian digantikan oleh Mazda3, dan Subaru Impreza.
Generasi Pertama (1966-1970)
Mobil kecil yang sederhana bermesin 2K 1100 cc yang diberi kode KE10 untuk Sedan, KE15 untuk Coupe, atau KE16 untuk Wagon. Di luar Jepang, negara pertama yang mendapat Corolla adalah Australia. Corolla pertama kali dipasarkan di Amerika Serikat pada tahun 1968. Model facelift yang hadir pada tahun 1969 bermesin 3K 1200 cc diberi kode KE11 untuk Sedan, KE18 untuk Wagon dan KE17 untuk Sprinter Coupe



Generasi Kedua (1971-1974)

Corolla 20-series lebih besar dari pendahulunya. Ini merupakan model Toyota yang sukses di seluruh dunia. Mesin yang digunakan adalah 3K (1200 cc), 3K-B (1200 cc dengan 2 karburator), T (1400 cc), 2T (1600 cc), dan 2T-G (1600 cc DOHC) berkemampuan tinggi.
Pada tahun 1972, diperkenalkan model sport Corolla Levin dan Sprinter Trueno. Corolla Levin menjuarai Press on Regardless Rally di Amerika, dan 1000 Lakes Rally diFinlandia.
Di Indonesia, Corolla generasi ini yang pertama kali dijual ke pasar dengan model sedan 4 pintu bermesin 1200cc dan transmisi 4 speed manual.
 

Generasi Ketiga (1975-1979)

Krisis bahan bakar pada tahun 1974 membuat kebanyakan orang di Amerika pindah dari mobil Amerika yang bermesin besar ke mobil kecil yang ekonomis. Hal ini membuat Corolla sukses terjual dalam jumlah yang besar. Corolla Sedan, Hardtop, dan Wagon berbasis 30-series, Sprinter Sedan 40-series. Corolla dan Sprinter Sports Coupe dan Liftback berbasis 50-series. Semua model yang menggunakan mesin dengan emisi rendah, Toyota Total Clean (TTC), 60-series, model ini hanya dijual di Jepang.


Generasi Keempat (1980-1984)

Ini merupakan Corolla terakhir untuk semua model yang berpenggerak roda belakang. Di Jepang banyak sekali varian dan bentuknya. Ada Sedan 2 dan 4 pintu, Hardtop, Coupe, Liftback, Station Wagon, dan Van. Mesin yang tersedia adalah 1300 cc 4K, 1500 cc 5K, 1600 cc 2T dan 2T-G(DOHC). Model di Amerika bermesin 2T-C(1600 cc) dan 3T-C(1800 cc) dengan bentik body Sedan 2 pintu, 4 pintu, Coupe, Hardtop, Liftback, dan Wagon. Perusahaan karoseri di California ada yang membuat Corolla Convertible dengan atap kanvas yang bisa dibuka berbasis Corolla Hardtop.
Di Indonesia hanya tersedia dalam variant DX 4 pintu bermesin 1300 cc 4K. Platform generasi ini juga dipakai untuk Daihatsu Charmant. Corolla DX di Indonesia tahun 1980 memiliki 4 lampu depan yg berbentuk bulat, bumper masih menggunakan besi dengan karet di kedua ujungnya, pada tahun 1981 mengalami perubahan pada lampu depan jadi bentuk petak. Model tahun 1982 mempunyai perbedaan pada lampu sen depan yg melebar ke samping dan lampu belakang baru, sedangkan tahun 1983 Corolla DX hadir dengan tachometer dan bumper urethane yang panjang.


Generasi Kelima (1983-1987)

Hanya model sport Corolla Levin dan Sprinter Trueno yang berpenggerak roda belakang, model yang lain berpenggerak roda depan. Sprinter Trueno dijual di Amerika sebagai Corolla SR5 dan GT-S. AE86 adalah kode untuk Levin dan Trueno bermesin kemampuan tinggi 4A-GE(1600 cc DOHC), yaitu GT, GT-S, GT-V, dan APEX. AE86 sangat popular dengan sebutan Hachiroku, yang berasal dari Bahasa Jepang, hachi = 8, dan roku = 6.
Untuk pasar Australia, Corolla dijual dalam bentuk Sedan, Hatchback, Liftback yang disebut Seca, dan model Sport bernama Sprinter.
Di Indonesia, Corolla generasi ini yang dipasarkan secara resmi hadir dalam versi GL (AE80) dengan mesin 2A 1300 cc dan versi facelift SE Saloon (EE80) dengan mesin 2E 1300 cc.



Generasi Keenam (1988-1992)

Mulai generasi ini kebanyakan Corolla sudah bermesin Twincam 4A-F (Head sempit) atau 4A-G( Head lebar) dengan karburator atau injection. Mesin bensin 1300 cc dengan karburator dan diesel dipasang pada Corolla Sedan versi murah serta Station Wagon dan Van. Corolla Sedan juga dibuat dalam versi mewah yaitu SE Limited untuk Asia yang hampir sama dengan LE di Amerika. Corolla versi Amerika memiliki bumper yang lebih panjang dibanding versi untuk region lainnya, serta lampu indikator merah di fender belakang. Corolla GTi yang sporty dengan mesin 4A-GE dibuat dalam bentuk Hatchback, Sedan, dan Liftback.
Di Jepang, model sports coupe Corolla Levin dan Sprinter Trueno ada yang menggunakan mesin 4A-GZE dengan Supercharger. Corolla Coupe untuk Amerika sebenarnya adalah Sprinter Trueno dengan lampu depan retractable. Tersedia dalam 2 pilihan yaitu SR5 dan GT-S.
Corolla All-Trac Wagon yang memiliki body berbeda dengan Wagon biasa berbasis pada Sprinter Carib di Jepang. Mobil berkode AE95 ini merupakan model pertama Corolla generasi keenam yang dijual di Australia pada tahun 1988. Corolla AE90 dan AE92 dalam bentuk Sedan, Hatchback, serta AE92 Liftback yang disebut Seca baru hadir pada tahun 1989.
Model facelift dengan grille, bumper, dan lampu belakang baru diluncurkan di Jepang pada tahun 1989, untuk export tahun 1990, dan di Amerika untuk model tahun 1991.
Di Indonesia, model Corolla ini dikenal dengan nama Corolla Twincam, meskipun yang 1300 cc bermesin single cam (SOHC).
Tersedia 4 tipe yang resmi dipasarkan oleh Toyota Astra Motor:
1.     1.3 SE sedan, mesin 2E (72 hp @ 6000 rpm)
2.     1.6 SE Limited sedan, mesin 4A-F (94 hp @ 6000 rpm, 12,9 kgm @ 4000 rpm)
3.     1.6 GTi sedan, mesin 4A-GE (140 hp @ 7200 rpm; 15 kgm @ 6000 rpm)
4.     1.6 Liftback 5-door, mesin 4A-F (94 hp @ 6000 rpm, 12.9 kgm @ 4000 rpm)




Generasi Ketujuh (1992-1997)

Diluncurkan di Jepang pada bulan Juni 1991 dengan mesin 1300 cc 4E, 1500 cc 5E, 1600 cc 4A, dan 2000 cc diesel 2C. Model Sedan dan Coupe diproduksi sampai tahun 1995, sedangkan model Station Wagon dan Van tetap dibuat sampai tahun 2000.
Disebut Great Corolla di Indonesia mulai dijual pada tahun 1992 dengan model SE menggunakan mesin 2E 1300 cc dan SE-G dengan mesin 4A-FE 1600 cc. 1.3 SE digantikan oleh 1.6 SE pada tahun 1994.
Model baru untuk tahun 1993 di Amerika dengan model Standard, DX, and LE Sedan, serta DX Station Wagon. Model standard bermesin 4A-FE(1600 cc), DX dan LE menggunakan mesin 7A-FE(1800 cc). Untuk tahun 1996, Corolla versi Amerika mendapat facelift dan semua model di produksi di Amerika. Model LE and Station Wagon yang di import dari Jepang tidak dijual lagi. Corolla CE (Classic Edition) mulai dipasarkan.
Di Australia, Corolla generasi ini diluncurkan pada tahun 1994, dan diproduksi secara lokal. Corolla Sedan terdiri dari model 1.6 CSi, 1.6 CSX, 1.8 CSX Conquest, and 1.8 Ultima, sedangkan Corolla Hatchback adalah 1.6 Seca CSi, 1.8 Seca Conquest, dan 1.8 Seca RV. Hanya satu model yang di import dari Jepang yaitu Corolla Sprinter Liftback.

Generasi Kedelapan (1995-2002)

Untuk generasi ini, Toyota membuat Corolla yang berbeda untuk region yang berbeda. Versi Jepang mulai dipasarkan di Jepang pada bulan Mei 1995, dan beberapa negara Asia, Amerika Selatan, serta Afrika pada tahun 1996. Versi Eropa untuk Eropa dan Australia hadir pada tahun 1997. Versi Amerika hanya untuk USA dan Canada baru untuk model tahun 1998. Versi Eropa hadir dengan penampilan yang sangat berbeda dengan versi untuk region lainnya. Corolla Eropa memiliki lampu depan berbentuk bulat.

Jepang

Corolla dengan platform E110 yang terdiri dari EE110 (1300 cc), AE110 (1500cc), AE111 (1600 cc), AE114 (4WD), dan CE110 (Diesel) diluncurkan pada pertengahan tahun 1995. Untuk menghemat biaya produksi, Corolla sedan dibuat lebih sederhana dari generasi sebelumnya.
Ini adalah generasi terakhir untuk model coupe, Corolla Levin dan Sprinter Trueno. Levin dan Trueno ada yang bermesin Supercharger 4A-GZE.
Pada awal tahun 1997, Corolla pertama berbentuk mini-MPV yaitu Corolla Spacio diluncurkan, dan beberapa bulan kemudian model sedan mendapat facelift.
Di Jepang Corolla Eropa model Station Wagon disebut Sprinter Carib.
Grade Corolla di Jepang :
·                    LX
·                    XE Saloon
·                    SE Saloon (1500 cc 5A-FE dan 1600 cc 4A-FE)
·                    GT (AE111 1600 cc 4A-GE 20 valve 165 hp)

Indonesia

Untuk di Indonesia, digunakan mesin 4A-FE (AE111 - dikenal dengan nama All New Corolla) dengan tahun edar 1996-1998 dengan variant 1.6 XLi, 1.6 SE-G, dan 1.6 S-Cruise. Model facelift bermesin 7A-FE (AE112) dengan tahun edar 1998-2001 tersedia dalam variant 1.8 XLi dan 1.8 SE-G.
Output mesin : 4A-FE : 115 hp @ 6000 rpm, torsi 15 kgm @ 4800 rpm. 7A-FE : 120 hp @ 6000 rpm, torsi 16 kgm @ 4400 rpm.
Kedua mesin ini memakai teknologi Twincam 16 valve EFI
Corolla AE112 atau dikenal dengan nama New Corolla ini merupakan sedan dengan fitur terlengkap dan termewah di kelasnya saat itu. Dilengkapi dengan ABS, dual airbag, variable timing wiper, dan sebagainya.

Eropa dan Australia

Dengan lampu depan yang bulat dan besar serta grille jaring, Corolla versi Eropa kelihatan lebih sporty dari model untuk region lainnya. Di Eropa, model Hatchback dan Liftback lebih laku dibanding Sedan dan Wagon. Ada versi G6 yang menggunakan transmisi manual 6-speed. Corolla Hatchback merupakan basis untuk Corolla WRC bermesin 3S-GTE dan berpenggerak 4WD untuk kejuaraan rally dunia.
Untuk Australia, Toyota tidak menjual versi Asia, tetapi versi Eropa dengan model Sedan dan Liftback yang disebut Seca. Trim level yang dipasarkan adalah Ascent, Conquest, Levin (hanya untuk Liftback), dan Ultima (hanya untuk Sedan). Pada akhir tahun 2001 diluncurkanSportivo Turbo berbasis Liftback, dan hanya tersedia dalam satu warna Gold Metallic, dilengkapi mesin 7A-FTE 1800 cc turbo 16 valve EFI dengan output 150 hp
Model facelift versi Eropa dan Australia memiliki dua lampu bulat kecil yang menyatu dalam cover pada setiap sisi.

Amerika Utara

Di USA dan Canada, Corolla generasi kedelapan diluncurkan pada akhir tahun 1997 untuk model tahun 1998. Model exterior-nya sedikit berbeda dengan versi Asia dan Eropa.
Corolla ini diberi kode ZZE110 karena mesinnya adalah 1800 cc 1ZZ-FE. Trim level yang dipasarkan adalah VE (paling murah), CE (menengah), and LE (mewah). Touring Package yang terdiri dari spoiler samping, instrument berwarna putih, dan stabilizer adalah optional untuk CE dan LE.
Untuk tahun 2001, model VE dihentikan, dan model sporty S menggantikan optional Touring Package.

Region lain

Corolla versi Asia juga dijual di Asia Barat dan Amerika Selatan. Corolla versi Eropa dipasarkan di kepulauan Caribbean.

Generasi Kesembilan (2000-2006)

Dimensi lebih besar dari generasi sebelumnya. Ada 2 macam body untuk Sedan 4-pintu, yaitu versi Jepang yang juga dijual di Eropa dan Australia, dan Corolla Altis yang lebih besar untuk Asia Tenggara dan Amerika. Model Station Wagon disebut Corolla Fielder di Jepang, dan juga diekspor ke Australia dan Eropa.

Generasi Kesepuluh (2006-2012)


Corolla Sedan terbaru yang disebut Corolla Axio, dan Station Wagon Corolla Fielder diluncurkan di Jepang pada akhir tahun 2006. Model Hatchback bernama Auris, dan yang lebih exclusive adalah Blade. Axio, Fielder, dan Auris bermesin 1.5 liter VVT-i 1NZ-FE, atau mesin baru 1.8 liter Dual VVT-i 2ZR-FE. Blade menggunakan mesin 2.4 liter VVT-i 2AZ-FE.


Kamis, 04 Juni 2015

Toyota Corolla Twincam Kelemahan dan Kelebihannya



Mobil Toyota Corolla Twincam sering kali menjadi pilihan para pengguna mobil untuk mengisi garasinya untuk yang pertama kali. Selain harga mobil yang masih terjangkau oleh kantong kawula muda, model untuk mobil Corolla Twincam juga tidak lekang oleh waktu alias body mobil masih tetap terlihat kekar dan enak dipandang oleh mata hingga saat ini.

Toyota Corolla Twincam 

Sebelum mengenal lebih jauh tentang Toyota Corolla Twincam, kita akan membahas mobil Corolla Twincam yang beredar di Indonesia :
  • 1. Corolla SE atau biasa disebut dengan twincam SE ataupun twincam banci, dengan menggunakan mesin seri E yang sama seperti Toyota starlet ( mesin 2E SOHC carburator)
  • 2. Corolla SE Limited dan biasa disebut dengan twincam (secara umum) memakai mesin 4AF, mesin DOHC, narrow angle valve (headnya tidak lebar) atau paling mudahnya di head mesin bagian atas tidak ada tulisan twincam, Cuma terdapat tulisan toyota 16V Carburrated
  • 3. Corolla GTi atau biasa disebut dengan Corolla Twincam GTi sudah menggunakan memakai mesin DOHC wide angle valve (headnya lebar) dan ciri termudah adanya tulisan twincam 16V di head serta menggunakan mesin 4AGE (fuel injeksi) dan barang yang paling diburu oleh hampir semua varian adalah strut bar original pada Twincam GTi

Perbedaan Corolla Twincam yang beredar di Indonesia

Corolla Twincam atau biasa disebut juga Twinnie ( merupakan panggilan kesayangan dari para pengguna Corolla Twincam) mulai diproduksi untuk massal pada tahun 1988. Setiap tahun keluaran Toyota Corolla Twincam sendiri memiliki perbedaan masing-masing. Pada generasai awal, mobil ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu bumper depan yang lebih banyak sirip-siripnya dan di bagian bawah bumper mobil tersebut terdapat lubang kotak untuk lubang hawa perangkat rem.

Mobil Corolla Twincam tahun 1989 sudah terdapat lampu sen di bumper depannya. Kotak hawa untuk bumper yang ada pada Corolla Twincam 1988 sudah dihilangkan. Sedangkan pada stop lamp masih seperti generasi awal yaitu kuning putih ( untuk sein dan lampu mundur), hanya saja pada Twinnie tahun ini sudah ditambahkan ornamen lampu pada plat nomor belakang.

Pada generasi Corolla Twincam tahun 1990-1992 hampir tidak ada perbedaan berarti kecuali lampu sein yang ada pada bumper yang mengalami perubahan dimensi. Pada tahun ini, Corolla Twincam menambah variannya dengan menggunakan sistem injeksi dan diberi nama Corolla Twincam GTi.  Masih menggunakan mesin 4A-GE yang sampai saat ini masih memegang pamor sebagai salah satu mesin kencang untuk pabrikan Toyota. Pada Corolla Twincam GTi  sudah mengadopsi sistem rem cakram untuk semua bagian, baik roda depan maupun roda belakang. Indikator yang terdapat pada mobil ini juga sudah lebih lengkap dan jok semi bucket yang siap ‘memegang’ tubuh. Corolla Twincam GTi merupakan awal cikal bakal untuk menyempurnakan varian corolla sesudahnya, yaitu Toyota Great Corolla

Permasalahan Corolla Twincam

1. Bagian Kaki-Kaki

Karena usia mobil yang sudah berumur 20 tahun lebih maka sektor kaki-kaki adalah bagian yang paling sering mengalami kerusakan dan memerlukan penggantian. Untuk Corolla Twincam hampir tidak mengalami kesulitan berarti untuk mencari spare part kaki-kaki tetapi untuk Varian Corolla Twincam GTi agak sulit untuk mencari kelengkapan kaki-kaki bagian belakang yang memang berbeda sendiri. 

2. Karburator

Hampir semua mesin karburator pasti mengalami masalah untuk bagian yang satu ini. Karburator memang mempunyai peran vital yang mengatur 'lari' nya sebuah mobil. Spare part Toyota satu ini yang mengatur tingkat keiritan sebuah mobil dan enak atau tidak enaknya mobil tersebut untuk lari. Sayangnya Spare part Toyota yang satu ini sudah tidak diproduksi kembali sehingga meskipun kita memiliki uang tetapi belum tentu mudah untuk mendapatkan karburator baru untuk corolla Twincam

3.Elektrikal

Sebagai mobil yang sudah tergolong tua, banyak sekali permasalahan yang ditemui pada corolla twincam adalah masalah kabel yang sudah semerawut dan banyak jumper di sana-sini, memang agak susah untuk mencari soket-soket ataupun kabel bodi satu geludung untuk mobil ini. Solusi yang paling memungkinkan adalah mengganti kabel bodi secara keseluruhan dengan cara manual dan bisa menghabiskan waktu hingga 3 bulan.

Harga Mobil Bekas : Toyota Corolla Twincam 2013 



No.
Model Mobil
Tahun
Harga (Rp.)
1
Corolla Twincam 1.6 Gti
1990
55.000.000
2
Corolla Twincam 1.6 Gti
1991
65.000.000
3
Corolla Twincam 1.6 Gti
1992
75.000.000
4
Corolla TwinCam 1.6 SE
1988
45.000.000
5
Corolla TwinCam 1.6 SE
1989
50.000.000
6
Corolla TwinCam 1.6 SE
1990
55.000.000
7
Corolla TwinCam 1.3 SE
1988
45.000.000
8
Corolla TwinCam 1.3 SE
1989
48.000.000
9
Corolla TwinCam 1.3 SE
1990
52.000.000


Toyota Twin Cam SE 1600cc, meski tahun 90an namun modlenya masih manteb gan, spare art gampang, service gampang dan larinya lumayan serta mesinnya bandel. Untuk harga bisa dibilang stabil, tak terlalu mahal juga tak terlalu murah. Setidaknya mobil ini cocoklah bagi agan sekalian yang masih muda dan baru bisa merasakan makan duit sendiri, hehe. Untuk dijadikan mobil pertamaa nampaknya cocok karena memang tidak ribet. Okeh kita bahas mengenai kekurang dan kelebihannya, posisinya dibanding kompatitor, apa kata user, serta kisaran harganya.

1. Kelebiahan
  • tarikan  kenceng,  mesin bandel, sparepart murah
  • Model paling bagus, udah kapsul padahal tahun jebot an.
  • Mesin paling bagus, 94 hp, dohc. Tune-up ga perlu nyetel apa2, cuma perlu bersihin busi. Duel kebut2an lawan LX apalagi esteem, ya pasti menang kecuali supirnya dodol. Speedometernya aja sampe 200 km/jam. Kalo kondisi bagus mampu lah lawan mobil2 1500 cc keluaran baru.
  • Interior  modern, dashboard udah bulet, bandingin langsung aja deh dengna interior LX maupun esteem. Nampaknya cuma twincam yang punya konsol dengan laci tertutup ditengah kayak punya sedan2 menengah ke atas.
  • Kenyamanan, menang juga, yang paling empuk.
  • sparepart paling gampang, karena bisa tuker2an dengan mobil lain yang populasinya banyak di jalanan, greco, all new corolla dan soluna
2. Kekurangan
  • Kekurangan ya PS namanya ud agak umur ya mungkin bocor seal nya PS. wajar
  • Kaki kaki agak lemah…tapi ganti cukup murah
  • Ada yang bilang agak boros, kalo sama2 standar, twincam disinyalir yang paling boros bensin dibanding LX dan esteem
3. Komparasi dengan kompatitor
  • Dari segi kenyamanan Corolla TwinCam lebih baik, ruang kaki buat penumpang belakang lebih longgar dan ruang kepala bagi seluruh penumpang juga lebih lega dibandingkan Civic LX yang rendah.
  • Kalo mesinnya, dengan jumlah cam ganda, jelas Corolla lebih bertenaga, tapi karburator perlu perhatian lebih karena setelannya mudah berubah kalau tersumbat kotoran dan kalau sering berakselerasi ekstrim, efeknya jadi suka pincang & boros. Makanya, generasi berikutnya (Great) sudah pakai EFI yang lebih handal dan irit melihat kelemahan TwinCam karbu. Kalau karbu Civic lebih bandel.
  • Kalo kaki-kaki, Corolla TwinCam lebih tangguh. Model Corolla TwinCam juga lebih “abadi” dibanding Civic LX yang masih mengotak dan dengan postur yang “rendah”. Bandingkan dengan sedan-sedan CC kecil sekarang yang ukurannya pada bongsor-bongsor.
  • Untuk reliability saya rekomendasikan Corolla Twin Cam. Untuk akselerasi saya sarankan Grand Civic. Tinggal pilih yang mana yang lebih disukai. Awet dan bandel atau performa jalanan (street performance). Yang penting untuk kendaraan itu adalah bagaimana kamu merawatnya. Semuanya akan baik2 saja kalo perawatannya benar dan sesuai anjuran.
  • Corolla Twin cam ’91 lebih bandel daripada Civic LX ’91, kaki-kaki Civic cepat lemah.
4. Apa kata user?

Nah dari dialog di sini James Bons peroleh statmen user sebagai berikut:
Kebetulan saya pemakai Corona Twincam 1990 1600cc (4A-F, carburator), kesannya sih spare-part murah & mudah dicari, tapi mesin pas2-an torsi loyo utk ukuran sebuah Corona krn itu bisa dibilang boros 1:6 – 1:7 utk kondisi yg full macet, kalo luar kota/tol sih bisa 1:8 asal nggak gas-pol ajah. Mesin 1600 ini bagusnya lumayan bandel . . gue sendiri blom pernah turun mesin, pernah turun mesih setengah krn kena overheat . . . skrg sih ordometer menunjukkan 355,000 km . . . so far so good lah. Cuman memang denger2 sih yg 1600cc kalo udah berumur suka bermasalah di karburatornya, tmsk gue yg udah  ganti karburator limbah. Kalo yg Corona Twincam EFI 2000cc sih jelas lebih enak krn torsi mumpuni walopun tidak selincah & segalak Corolla twincam, tapi scr keseluruhan mesinnya biasa2 aja. Mesin 2000cc (3S-FE) yg udah tua rentan punya penyakit oli rembes krn posisi mesin yg miring, selain itu semua line Corona Twincam & Absolute punya penyakit turunan yaitu power steering rembes or bocor, yg ini memang penyakit tipikalnya Corona. Selain itu Corona Twincam 2000cc pake speedo digital yg bila rusak cukup mahal biayanya, selain itu juga PCD baut limanya tmsk susah nyari pelek after-marketnya krn nggak pasaran (kecuali yg 1600cc PCDnya 100 – empat baut).
Menurut gue Corona Absolute lebih lembut suspensinya dibanding yg versi Twincam, Absolute GX (1600cc – 4A-FE) bisa jadi pilihan ekonomis krn mesin sudah injeksi, mesin sama dgn Greco (Great Corolla), bensin lebih irit dibanding yg 2000cc.
Saran utk engine swap: bisa pake 3S-GE (2000cc NonTurbo), 3S-GTE (2000cc Turbo) & 7A-FE (1800cc). Utk pilihan ekonomis mending pake 7A-FE (mesinnya All New Corolla), krn basic mesin sama dgn 4A-FE tapi dgn cc lebih besar dan torsi puncak yg dicapai pada rpm yg lebih rendah, sehingga masih mumpuni utk menghela Corona di kemacetan dan relatif irit serta spare-part sgt mudah. Mesin 3S-GE bisa buat alternatif performa non-turbo yg spare-partnya sgt mirip dgn 3S-FE shg cukup gampang perawatannya, tapi ini mesin high compression yg butuh oktan tinggi.
5. Berapa harga Rondonya?
  • 87-88 : 38 Jutaan
  • 89-90 : 40 jutaan
  • 91-92 : 45 jutaan

Rabu, 03 Juni 2015

Toyota Corolla Liftback, Hasil Tukar Guling

Mengincar besutan dream car back to 90s bisa lewat pengalaman tak terduga. Hal ini dialami Ardi Sugiarto yang belum lama rampung dengan proyek Suzuki Amenity 2 pintu alias coupe.
Belum juga puas mengelus Amenity coupe berkelir putih yang masih kinyis-kinyis, Ardi dihadapkan pilihan dilematis. Apalagi kalau bukan tawaran besutan dream car BT90s lain yang tak kalah menggoda.
 
ASLI MATIK

Amenity saya ditaksir anak Bandung yang kebetulan masih menyimpan Toyota Corolla Liftback, kenangnya. Setelah berembuk cukup alot, diputuskan untuk tukar guling antara Amenity dan Liftback.
Ada beberapa point yang membuat Ardi kesengsem dengan Liftback berlabel Sprinter ini. Pertama adalah varian yang terbilang langka karena terlahir dengan transmisi matik.
 
Pertimbangan kedua, Corolla Liftback versi built-up ini ternyata sudah mengusung pernik aksesori dan kelengkapan yang banyak berbeda dengan versi lokal.
Proses transaksi pun terbilang unik. Ardi yang sebelumnya tak pernah kenal dengan pemilik Liftback asal Bandung ini, memilih meeting point alias lokasi kopdar di sekitar gedung perkantoran Nestle di Pasar Minggu.

Setelah BBM-an secara intensif, akhirnya keduanya bertemu. Setelah saling berkenalan, dilanjutkan dengan cek fisik masing-masing mobil. Kesepakatn pun diraih. Hanya dalam waktu 1 jam, keduanya membawa mobil anyar setelah berukar guling.

Sempat terpikir, apakah keputusan yang diambil karyawan Mabua Harley-Davidson ini sudah tepat, mengingat kondisi Liftback yang masih setengah bahan. Sementara besutannya terbilang siap pakai.
Namun Ardi ogah pusing. Segera mainan baru yang terbilang langka ini dimasukkan ke bengkel

cat
. Apalagi kalau bukan di
cat
ulang dengan sistem oven.
Interiornya yang terlahir dengan warna biru, membuatnya mengambil keputusan untuk menyiram bodi dengan warna biru pula. Aksen blue on blue biar makin built-up, sahutnya. Pilihan warna jatuh ke biru gelap tanpa efek metalik
 
Sambil menunggu pekerjaan bodi selesai di bengkel O Menos, Ardi mulai bergerilya untuk melengkapi pernik-pernik yang belum ada. Bahkan pelek anyar dengan kondisi special order pun segera dipesan ke Rota Wheels.
Untuk pelek juga unik karena saya pesan yang belum ada lubang bautnya alias ngeblank, kelakar Ardi. Satu set Rota Wheels tipe Sleep Stream berkelir abu-abu tua lantas dilubangi ke tukang bubut sesuai PCD mobil berukuran 100.
Dibilang special order karena untuk ukuran 15 inci, pelek ukuran depan dan belakang memiliki offset dan lebar berbeda. Kondisi yang lazim pada pelek berukuran 17 inci ke atas.
Pelek depan berukuran 15×7 inci dengan offset 25 sementara belakang berukuran 15×8 inci dengan offset 30. Ardi lantas mengkombinasi pelek dengan ban Accelera Alpha 195/55-R15 untuk keempat pelek.
Pelek belakang yang mencapai 8 inci menjadikan ban sedikit ‘narik’ alias nge-donut sehingga ban belakang terlihat pas bersanding dengan bibir sepatbor. Jarang-jarang mobil Jepang seperti Corolla bisa dijejali dengan pelek 8 inci tanpa ngesrot, bisiknya.
Kaki-kaki pun akhirnya ikut dibenahi agar tongkrongan mobil enak dilihat. Per keong orisinal diganti dengan versi custom alias mencari kesamaan yang berukuran mirip namun lebih keras dan sedikit lebih ceper.
Sebagai teman di kolong sepatbor, sokbreker gas Kayaba Excel ‘G’ yang masih buatan Jepang mendukung kinerja keempat per keong. Lebih stiff tetapi masih enak kok buat harian, papar pria bertubuh germpal ini

Eksterior makin ‘komplet pake telur’ setelah pernik-pernik bernuansa JDM (Japanese Domestik Market) berdatangan ke bengkel. Kebetulan adik saya pilot dengan rute Jakarta-Malaysia, jadi makin gampang dapat barang di limbah Malaysia, bisiknya.
Tetapi Ardi tak ingin mobil hanya cakep di luar saja. Interior juga dibenahi dengan seabrek aksesori JDM yang tak ditemukan pada Corolla Liftback versi lokal.
Sebut saja seperti cluster spidometer khas Corolla GTi yang dilengkapi dengan penanda posisi transmisi versi matik. Ada lagi lampu door trim yang menyala saat pintu terbuka.
Bakal makin betah selama cruising di jalanan ibukota setelah Ardi menanamkan headunit double din Pioneer dan seperangkat aktif speakers merek Diamond.
Tetapi ini sebenarnya sebatas intermezzo saja karena Ardi prefer suara mesin dan knalpot menggelegar ketimbang alunan musik. Itu sebabnya mesin digarap serius dengan rumus balancing, porting dan polishing, lengkap dengan exhaust header berkonfigurasi custom 4-2-1 serta muffler free flow stainless steel.
Jangan kepincut mobil lain ya, Bro! (mobil.otomotifnet.com)

Data Spesifikasi
Interior:

- Standart (Blue Colour)/(Blue On Blue)
- Pioneer double din
- Speaker Diamond
- Spedoometer GTI OEM AE92
(Automatic Transmision Version)
- Door Trim Lamp
Eksterior:
- Solid Dark Blue Colour
- Bemper depan
(fog lamp on head lamp, signal lamp)
- AE92 Sprinter Grill with Emblem C***
- AE92 Sprinter Rear Garnish
- AE92 Signal Lamp
- AE92 Lips
- AE92 Side Skirt
- AE92 Retract Mirror (spion retract)
- Rear Pad (pad kaca belakang)
- Power Window (versi lokal masih engkol)
- Central Lock (versi lokal blom Central Lock)
Mesin:
- Stock Engine 4A-FE 1.600cc
(Over Haul, Engine Balance, Porting)
- Automatic Transmision
- Custom Header 4-2-1
- Custom Stainless Exhaust System
Kaki-kaki:
- Rota Slipstream, Grey Colour, 15×7 (depan),
15×8 (belakang)
- Ban Accelera Alpha 195/55/15
- Shockbreaker Kayaba EXCEL G Japan
- Custom coil spring